Annual Report

Thursday 26 November 2015

UNICEF Bermitra dengan Gerakan Pramuka Indonesia

Oleh: Kinanti Pinta Karana, Spesialis Komunikasi UNICEF Indonesia

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bapak Adhyaksa Dault (keenam dari kanan), dengan Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Ibu Gunilla Olsson (ketiga dari kanan), Direktur Radio Republik Indonesia Ibu Niken Widiastuti (kedua dari kanan) dan Kepala Komunikasi Bapak Michael Klaus (paling kanan) dengan Penasihat Khusus UNICEF bapak Purwanta Iskandar dan anggota Pramuka pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama 26 November 2015. (© UNICEF Indonesia/2015/Santoso)

JAKARTA, Indonesia, 26 November 2015 – Kesibukan tampak di Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menjelang acara yang sudah lama dinantikan: Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pramuka dan UNICEF Indonesia.

Perjanjian Kerja Sama (MOU), yang ditandatangani oleh Ketua Pramuka Adhyaksa Dault dan Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Gunilla Olsson pada 26 November 2015 itu membuka jalan bagi kerja sama untuk memperkuat implementasi hak-hak anak di Indonesia.

Bapak Adhyaksa mengatakan ia antusias dengan kemitraan ini. “Pramuka akan menggunakan kerja sama dengan UNICEF untuk mendorong perlindungan terhadap anak serta hak mereka untuk berekspresi.”


Perjanjian kerja sama ini akan menjadi dasar kolaborasi dalam sejumlah program termasuk Perlindungan Anak, WASH dan U-Report (© UNICEF Indonesia/2015/Santoso)

“Kami ingin bekerja sama dengan Pramuka dalam bidang seperti gaya hidup sehat, perlindungan anak, sanitasi dan kebersihan, yang merupakan prioritas dalam program nasional baru kami mulai 2016,” kata Ibu Gunilla pada acara itu.

Platform untuk partisipasi anak muda U-Report akan menjadi payung untuk melibatkan anggota Pramuka dalam topik-topik tersebut dan isu yang penting bagi anak-anak dan orang muda di Indonesia.

U-Report Indonesia ada di Twitter dan sudah memiliki lebih dari 40,000 pengikut aktif. “Memfasilitasi keterlibatan anak-anak dan orang muda dalam pembangunan negara merupakan prioritas bagi UNICEF,” kata Ibu Gunilla. “U-Report memberi mereka peluang untuk menjadikan suara mereka terdengar. Bersama dengan Pramuka kami berharap dapat meningkatkan jumlah U-Reporter secara masif.”

Sejumlah fakta tentang U-Report Indonesia (https://twitter.com/UReport_id):

  • U-Report adalah platform komunikasi berbasis Twitter yang memungkinkan UNICEF dan Pramuka untuk menjangkau mereka yang sudah mendaftar sebagai U-Reporter dan memberi mereka pertanyaan, misalnya tentang kualitas sekolah mereka atau puskesmas setempat. 
  • UNICEF mengembangkan platform ini di Uganda dan negara-negara Afrika lainnya, dan sekarang sudah ada 16 negara yang menerapkan U-Report. 
  • Dalam sebagian besar kasus hal ini dilakukan bersama dengan organisasi kepanduan setempat.

Acara penandatanganan tersebut diikuti dengan dialog live yang disiarkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dengan pembicara Bapak Adhyaksa, Penasihat Khusus UNICEF Purwanta Iskandar dan Rosalita Niken Widiastuti, Direktur RRI.

“UNICEF yakin bahwa sebagai organisasi pemuda terbesar di Indonesia, Pramuka akan menjadi mitra yang luar biasa. Saya berharap bahwa bersama kita bisa meningkatkan kesadaran dan memperkuat pemahaman masyarakat akan beragam topik seperti pentingnya pendidikan anak usia dini,” kata Bapak Purwanta.

Ibu Niken menggarisbawahi peran media untuk membantu masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak anak.

“Media massa berperan penting dalam mendukung upaya perlindungan anak dan Radio Republik Indonesia siap membantu menyebarkan pesan serta informasi kepada publik melalui program-program kami,” kata Ibu Niken.

“Ada banyak masalah seperti kekerasan terhadap anak atau penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda, hal-hal itu sangat membuat kami khawatir. Perjanjian kerja sama ini menjadi jembatan hati antara Pramuka dan UNICEF untuk membantu mengatasi masalah-masalah ini,” kata Bapak Adhyaksa.